Header ads

Header ads
Kembangkan Bisnis Kamu dengan Iklan di Kabar Magelang
» » Sigit Widyonindito Raih Penghargaan Sebagai Walikota Pelopor Inovasi Daerah Tingkat Jawa Tengah

KOTA, kabarMagelang.com__Keseriusan Walikota Magelang Sigit Widyonindito dalam mendorong inovasi akhirnya berbuah manis. Orang nomor satu di Kota Sejuta Bunga itu berhasil mempertahankan predikat Walikota Pelopor Inovasi Daerah tingkat Jawa Tengah tahun 2018.

Pada tahun 2017 lalu Sigit juga mendapatkan penghargaan yang sama dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Tahun ini, penghargaan diterima Wakil Walikota Magelang Windarti Agustina saat menghadiri Pameran Produk Inovasi 2018 ke-9 di Gedung Sasana Manggala Sukowati Sragen, Jawa Tengah, Jumat (21/9).

"Yang pertama kami bersyukur karena dapat penghargaan ini. Saya harap ini bisa menjadi pemacu untuk Kota Magelang lebih mengembangkan inovasi dan kreasi ke depannya," kata Windarti.

Menurutnya, pemkot sangat serius memperhatikan hasil karya warganya di bidang kreasi dan inovasi sejauh ini. Salah satu contoh nyata adalah Lomba Kreasi dan Inovasi (Krenova) yang diinisiasi Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Magelang yang pesertanya terus bertambah setiap tahun.

"Melalui inovasi maka kesejahteraan masyarakat bisa meningkat. Saya kira sangat penting membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat," ujarnya.

Ditambah tahun ini, inovator telah dilindungi dengan regulasi Peraturan Daerah (Perda) No 5 Tahun 2018 tentang Inovasi Daerah. Adanya payung hukum ini berarti jika Pemkot telah memberi peluang dan apresiasi yang besar kepada para pelaku inovator di wilayah setempat.

"Kreasi dan inovasi di Kota Magelang sekarang ini sudah seperti budaya. Biacara soal inovasi, maka orang akan membicarakan Magelang. Seringkali Kota Magelnag jadi rujukan, bahkan tim penilai inovasi tingkat provinsi pun sering konsultasi dengan Balitbang Kota Magelang untuk membahas indikator-indikator ajang semacam ini," jelasnya.

Pihaknya juga mendorong organisasi perangkat daerah (OPD) Balitbang untuk mengoptimalisasi sekaligus membuka kesempatan lebar-lebar dalam program inovasi daerah.

"Hasil karya ini supaya tidak hilang, harus diperhatikan dan dikembangkan. Ini jadi tantangan bagaimana inovasi bisa menjadi solusi atas persoalan-persoalan yang terjadi," jelasnya.

Selain di tingkat masyarakat, Windarti menegaskan perlunya OPD untuk membuat terobosan. Sebab, katanya, dengan inovasi maka pelayanan publik bisa lebih efisien dan efektif.

"Kita gunakan teknologi untuk memangkas waktu. Jadi masyarakat bisa merasakan betul manfaat teknologi," ucapnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat membuka pameran tersebut mengatakan bahwa inovasi menjadi tuntutan zaman sekarang ini. Inovasi dan teknologi itu pula merupakan sebuah cerminan kemajuan suatu negara.

Menurutnya, Jawa Tengah saat ini masih punya pekerjaan rumah yang belum terselesaikan yaitu masalah kekeringan dan penanganan banjir rob. Ia pun sempat merasa terkesan lantaran salah satu pemenang temuan inovasi itu ada yang mampu mengubah air rob menjadi air layak minum.

"Saya katakan itu sangat luar biasa dahsyat. Cocok dengan kebutuhan Jawa Tengah saat ini. Pas kalau menang," kata Ganjar.

Dia juga meminta agar warga mulai mencontoh negara lain dalam hal inovasi. Seperti di Jerman, kata Ganjar, negara itu perlahan mulai mengubah bahan bakar fossil menjadi bahan bakar listrik.

"Walaupun kuno (kendaraan listrik) tapi kita harus bergerak ke situ. Contoh di Jerman sekarang sudah hampir tidak ada stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) diganti dengan pengisian listrik (charge) kendaraan," imbuhnya.

Yang lebih menggembirakan lagi bagi Ganjar, karena salah satu warganya, seorang mahasiswa berhasil membuat inovasi jam tangan getar khusus penyandang disabilitas untuk gerakan salat berjamaah.

"Jadi pada saat imam berubah gerakan salatnya, jam tangan itu akan bergetar sehingga memudahkan penyandang tuna rungu untuk ikut bergerak mengikuti imam. Hasil karya itu sekarang sudah sampai ke internasional dan dilombakan di Malaysia," paparnya.

Menurutnya, penemuan dan pemanfaatan teknologi wajib merata dari hulu ke hilir. Pemprov, kata dia, akan terus mendorong agar teknologi bisa menjadi karya, bahkan diproduksi secara massal menjadi lahan bisnis dan meningkatkan kesejahteraan warganya.

"Pemprov akan terus mendorong inovasi-inovasi sampai ke tingkat hilirisasi," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Balitbang Kota Magelang Arif Barata Sakti menjelaskan, instansi yang dipimpinnya merupakan satu-satunya yang berbentuk badan di Jateng. Peran Balitbang yaitu mengawal dan mendampingi inovasi Kota Magelang.

"Mulai 2004 hingga saat ini krenova sudah menghasilkan 359 karya. Sedangkan inovasi OPD yang diawali tahun 2017 sudah terinventarisir sebanyak 11 inovasi dan tahun 2018 ada 8 karya yang dikirimkan ke Provinsi Jawa Tengah," kata Arif.

Ia menambahkan selanjutnya ada Krenova tingkat OPD. Tahun ini sudah memasuki gelaran kali kedua. Ajang itu membuat OPD dibebaskan seluas-luasnya untuk mengembangkan hasil inovasi layanan publik. Bahkan, inovasi Siap Uji KIR Online milik Dinas Perhubungan yang baru saja meraih penghargaan TOP 99 dari Kemenpan RB juga tidak lepas dari peranan Balitbang melakukan pendampingan.

"Siap uji KIR Online, Pak Waris, Si Bahenol, dan lain-lain itu muncul setelah diadakan Krenova OPD. Itu bagian dari inovasi pelayanan publik," jelasnya.(Kb.M2)

About kabarmagelang.com

Info terupdate seputar Kabar Magelang. Lejitkan dan Kembangan usaha Anda di Kabar Magelang
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply