MUNGKID, kabarMagelang.com__Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Magelang, menggelar Seminar Nasional dan Pameran Pengembangan Anak
Usia Dini Holistik Integratif, di Pendopo drh. Sopardi komplek Setda Kabupaten
Magelang, Kamis (20/11). Seminar Nasional dengan tema “Mewujudkan Generasi Emas
melalui Layanan PAUD HI” tersebut diikuti oleh ratusan perserta dari berbagai
unsur yang terkait dengan Pendidikan Usia Dini (PAUD), dan akan berlangsung
hingga Jumat (21/12) besok.
"Kualitas tumbuh kembang usia dini
pengaruhi kualitas anak dimasa yang akan datang. Masa emas harus digarap dengan
baik termasuk di Kabupaten Magelang,” Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Magelang Haryono dalam kegiatan Pembukaan Seminar Nasional dan Pameran
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif.
Dia menyebutkan seminar itu diikuti oleh
125 orang dari berbagai unsur terkait, dengan narasumber Ketua Giga Indonesia
Prof Euis Sunarti. Direktur Bina Balita dan Anak, Dra Edi Ratnawati. Psikolog
dari RSJ Prof dr Soerojo Magelang, Arum Widinugraheni.
“Kegiatan ini sekaligus dalam rangkaian
launching PAUD Holistik Integratif (HI) dengan tema "Mewujudkan Generasi
Emas melalui Layanan PAUD HI”,” jelasnya.
Adapun untuk arti dari Holistik
Integratif, merupakan net working jaringan SKPD terkait, untuk mendukung
pengembangan anak usia dini, diantaranya meliputi, nilai moral agama, kognitif,
psikomotorik, seni bahasa, sosial dan emosional. Dan hal tersebut harus
dipadukan dengan empat unsur holistik integratif yaitu pendidikan, gizi
kesehatan, perlindungan dan pengasuhan.
"Banyak SKPD yang dilibatkan,
seperti Dinas Kesehatan, Dinsos PPKB dan PPPA, Disdukcapil, Dispermades,
Kepolisian, RSJ dan lain-lain. Sehingga semua unsur turut berkontribusi
dalam pendidikan anak usia dini," papar Haryono.
Sementara Ketua Penggerak PKK dan Bunda
Paud Kabupaten Magelang, Tanti Zaenal Arifin, menegaskan, kegiatan dari Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang tersebut merupakan bagian dari
program Paud holistik nasional.
"Bagaimana pun pentingnya program
Paud holistik, kebutuhan eksensial atau kebutuhan dasar anak terakomodir. Selain
itu adanya dukungan berupa kebijakan pemerintah dalam Paud holistik, sebagai
penguat kerja bersama SKPD terkait, selanjutnya proses regulasinya nanti akan
jadi Peraturan Bupati," tandasnya. (Kb.M2)
Tidak ada komentar: