Duta Besar RI untuk Bosnia & Herzegovina Amelia A. Yani ikut menyaksikan penandatanganan tersebut di Pendopo Pengabdian, kompleks rumah dinas Wali Kota Magelang, Senin (22/7).
Kegiatan ini merupakan upaya Dubes RI untuk Bosnia & Herzegovina dalam meningkatkan kerjasama Indonesia dengan sejumlah wilayah di negara tersebut. Kota Magelang dinilai berpeluang untuk menjalin kerjasama tersebut.
"Brcko itu cantik, negeri yang bersih, netral, punya pemerintahan, parlemen, dan hukum sendiri. Sehingga hubungan kita akan lebih mudah, lebih baik kita mulai (kerjasama) dengan yang kecil-kecil daripada yang besar tapi malah tidak jadi," kata Dubes RI untuk Bosnia & Herzegovina Amelia A. Yani, di sela-sela kegiatan.
Amelia menyebut, agenda pertemuan kali ini untuk membangun komitmen awal tentang kerjasama sister city. Adapun peluang kerjasama yang disepakati meliputi tiga bidang, yakni pariwisata, kebudayaan dan pendidikan.
“Saya rasa yang paling tepat adalah pariwisata. Kedua, kerja sama pendidikan, kami ingin mahasiswa dari wilayah Magelang bisa leadership program dengan wilayah Brcko, kemudian selain pariwisata dan perdagangan karena di sana ada pelabuhan,” ujar Amelia Yani.
Kepala Inspektorat Distrik Brckko Damir Bulcevic, memaparkan Distrik Brcko dengan Kota Magelang memiliki sejumlah kemiripan secara angka statitisk, diantaranya dari Produk Domestik Bruto (PDB), pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk.
Bidang perdagangan, katanya, Brcko merupakan pemeran kunci dalam proyek transportasi terpadu Corridor Vc dan pintu masuk ekspor dan impor di Bosnia & Herzegovina. Dengan posisi strategis kota Brcko, maka diharapkan melalui kerjasama sister city ini, para pelaku usaha Kota Magelang dapat menjalin kerja sama dengan para pelaku usaha di Bosnia & Herzegovina.
Insfrastruktur di distrik ini juga sudah maju untuk mendukung segala aktivitas penduduk. Kemudian, daya tarik pariwisata salah satunya terletak dari banyaknya bangunan atau gedung tua yang rata-rata sudah berusia lebi dari 100 tahun.
"Gedung-gedung tua ini merupakan destinasi wisata unggulan tua, usainya sudah lebih dari 100 tahun dan selalu direnovasi secara berkala. Belum lagi kami mengalami empat musim sehingga cocok untuk berwisata alam," imbuh Damir.
Di sisi lain pihakya ingin belajar tentang toleransi di Indonesia, khususnya Kota Magelang, yang tetap damai meski memiliki penduduk multietnis. Termasuk belajar tentang kesenian dan kebudayaannya.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito, memaparkan kerjasama ini merupakan kebanggan besar bagi Kota Magelang untuk pengembangan sister city. Harapan ke depan kerjasama ini membawa manfaat bagi kedua negara.
Melalui kerjasama ini Sigit ingi mengadopsi segala sesuatu yang unggul di distrik Brcko untuk diterapkan di Kota Magelang. Sebaliknya, potensi Kota Magelang khususnya di bidang UMKM, semakin dikenal luas.
"Kami dorong pelaku UMKM untuk berpikir cerdas, tidak hanya berpikir regional dan nasional tapi internasional. Seperti kerajinan kerang yang sudah merambah pasar Eropa," paparnya.
Sigit berujar, selain itu Kota Magelang juga telah mengembangkan destinasi wisata seperti Taman Kyai Langgeng dan Gunung Tidar. Sigit pun berupaya menjadi kota satelit yang terus berbenah diri untuk menangkap peluang keberadaan Candi Borobudur. (Kb.M2)
Tidak ada komentar: